Ah.. perpisahan.
Rasanya mellow sekali tulisan awal tahun 2019 di blog ini bercerita demikian. Saya selalu sulit berhadapan dengan perpisahan.. ibu yang meninggal, kakak keluar kota jaman ia kuliah dulu, hingga orang yang saya cintai sepenuh hati dan yang pernah berjanji untuk selalu ada pun memutuskan untuk menghilang. Ya.. saya pernah merasakan demikian kehilangan.. capek fisik dan mental. Membutuhkan waktu untuk pulih.. waktu yang cukup lama. Untuk kali ini.. perpisahan sahabat.

Adoy, Bonita, Pram adalah keluarga yang luar biasa, sangat musikal dan bijaksana. Perpisahan ini berbeda rasa dari konteks yang saya ceritakan sebelumnya. Ada keikhlasan yang prosesnya lebih cepat bagi saya untuk menerimanya. Pemakluman terhadap pilihan keluarga mereka untuk pindah domisili dari Jakarta ke Salatiga, mengucapkan ‘selamat tinggal’, namun saya merasa tidak ditinggalkan… saya tetap tidak merasa sendiri. Mungkin karena saya tahu kegelisahan mereka sejak lama.. menginginkan tempat untuk bertumbuh dan berdaya, tidak melulu untuk konteks karir dan mata pencaharian.. namun semua untuk Pram. Sebuah keputusan tepat. Mereka pernah mengungkapkan keinginan pindah sejak 5 tahun lalu namun tertahan karena Earhouse.

Ya, Earhouse.. dimana kehadiran mereka begitu ditunggu di Earhouse Songwriting Club. Mereka memberikan energi dan kasih sayangnya untuk komunitas kecil di Pamulang… yang entah bagaimana saya harus membalas budi baik serta waktu yang mereka curahkan di sini.

Saya tak henti-hentinya menangis melihat penampilan mereka di Earhouse. Bahkan saya cenderung tertegun… saya menatap lekat-lekat wajah Bonita, menikmati gitaran Adoy… haru luar biasa melihat Pram tampil bersama. Keluarga ini sudah menjadi keluarga saya dan Earhouse. Saya mengamati setiap ekspresi, gestur, gerak-gerik, celotehan.. (bahkan umpatan) khas Bonita yang mungkin akan sangat jarang saya temui secara dekat. Hahaha! Ah.. ada teknologi video call. Ia bisa mendekatkan yang jauh. Demikian ujar pikiran logis saya. Meski berusaha mengalihkan pikiran, tetap saja memori ini melayang dan membawa kepada kesentimentilan.

Dua jam penuh mereka tampil. Emosi seakan teraduk-aduk. Kami menangis, tertawa, haru, bernyanyi bersama. Mereka memainkan lagu-lagu yang personal buat saya. “Lagu Untukmu” yang mereka tujukan untuk Pram… entah tetap saya merasa lagu itu untuk saya juga. Lagu-lagu lain yang pernah kami mainkan bersama.. dan super kejutan, Adoy dan Bonita membawakan lagu “Remember Me” karya Endah N Rhesa. Saya teringat… 9 tahun lalu mereka mainkan ini di Loca Coffee Plus, Kemang. Saat itu kami mengajak mereka tampil di tempat yang biasa menjadi tempat reguleran Endah N Rhesa. Ya ampun, indahnya persahabatan ini. Tak terbendung lagi air mata saya. Saya peluk bonita saat lagu berakhir.. saya tidak kuat menyembunyikan perasaan ini.. betapa saya sangat sayang mereka sekeluarga. Mereka tidak pernah berubah. Sederhana di balik besarnya nama serta pengaruh, rendah hati di balik tingginya pengalaman dan ilmu.

Terima kasih.. Bonita, Adoy, Pram. Kehangatan dan ketulusan kalian dalam setiap langkah kehidupan selalu menjadi panutan. Inspirasiku.. idolaku.. yang lagi-lagi membuka mata bahwa hidup ini selalu penuh kejutan. Ingatlah bahwa jarak tidak akan pernah menyurutkan cintaku pada kalian.

Much love,
Endah

Foto Featured oleh Wulan Asriati
Foto 1 & 3 oleh Astrid Paramita
Foto 2 oleh Shandy Ernawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*