Tengah malam (Selasa, 15/05) saya tersentak kaget begitu mengetahui Pak Adhi Djimar telah berpulang dipanggil Allah SWT melalui pesan singkat dari Adoy, suami Bonita. Pak Adhi Djimar adalah salah satu pendiri label indie demajors. Beliau adalah orang yang saya kenal saat Endah N Rhesa meniti karir awal bergabung dengan demajors. Saya dan Rhesa hadir di rumah almarhum sekitar pukul 10.30 WIB (Rabu, 16/05). Di situ lah tangis saya pecah ketika berjumpa beberapa teman di sana.. Pak David Karto, Mas Heru, Mas Eq, Kunun, Dila, David Tarigan, Kiki Aulia Ucup (saya baru tahu informasi Pak Adhi sakit saat melihat status instastory Ucup sedang merayakan ulang tahun Pak Adhi Djimar tanggal 13 Mei lalu). Mendengar cerita Mas David Karto bahwa almarhum terdeteksi[…]
Category: People
Pagi yang cerah di Bandara Soekarno-Hatta terminal 3. Saya dan Rhesa mencari tempat berburu kafein, baik untuk pagi hari itu maupun sebagai perbekalan selama di luar kota. Kaki saya melangkah menuju Gate 14. Masih satu jam lagi. Cukup waktu untuk ngopi. Kemudian mata saya tertuju kepada coffee shop yang terletak tidak jauh dari Gate tujuan saya. “Di sini jual kopi bentuk powder?”, tanya saya kepada barista Anomali Coffee bandara Soetta. “Oh, di sini jual biji kopi namun bisa digiling jika memang diinginkan.”, ujarnya. Ah! Sempurna! Saya memang membutuhkan bekal kopi selama 2 hari ke depan.
My love Bonita Adi … Selamat ulang tahun, Bonita sahabatku, idolaku, panutanku. Sosok yang begitu tulus dalam berteman, berhati emas, sederhana bersahaja, ibu dan istri yang luar biasa. Teringat saat lagi main-main ke Potlot 15 tahun silam tiba-tiba terdengar suara menggelegar (yang mana tempat kuberdiri cukup jauh dari sumber bunyi), ternyata itu suara dirimu sedang latihan di studio depan area kantor Slank.. ah! Lagu “Merah”! Aku ingat judulnya.. so beautiful and powerful. Aku beringsut pulang dengan… sedikit tercekam. ? Kemudian berkesempatan berkenalan di @wapressbulungan tak seberapa lama setelahnya.. sosok bersahaja ini menyapaku (duluan!!!!) dengan ramahnya.. aku masih kinyis-kinyis.. tak tahu harus bersikap bagaimana saat berjumpa dengan seorang diva! Selang beberapa tahun kemudian, kembali kumendengar suaranya dari parkiran KeKun, sebuah cafe[…]