Awal bulan September 9 tahun lalu.di Gedung Rumentang Siang, Bandung acara Radio OZ FM Bandung. Pertama kali main di luar kota dengan membawakan 90% lagu karya sendiri. Bertahun-tahun menjadi musisi yang ditempa dari cafe to cafe, membawakan cover song, kemudian album Nowhere to Go yang dirilis tahun 2009 oleh label indie demajors membawa kami ke petualangan baru yang seru. Proses membuat dan merilis album pun tak mudah. Perlu waktu bertahun-tahun.. hey.. demikian pula dengan penampilan di panggung yang tadinya memainkan cover song, lambat laun menjadi memainkan lagu sendiri. Itu pun prosesnya tak cukup setahun… perlu pergulatan cukup lama, membangkitkan percaya diri.. juga perhitungan saldo yang mumpuni. :)) Tapi, yaa . Endah N Rhesa masih ada hingga kini. Bisa berkarya dan[…]
Category: Photo Essay
Sebuah pengalaman seru ketika menantang diri sendiri untuk gowes menuju panggung dan tampil. Hari itu (Sabtu, 14/10), ada dua jadwal yang harus dipenuhi yaitu di Senayan City acara Intiland Expo 2017 dan Bintaro XChange Stage Bus Jazz Tour 2017! Kami berangkat hampir pukul 12 siang dari Pamulang dengan hati berdebar-debar. Mengingat prakiraan cuaca di beberapa media online dan aplikasi kemungkinan akan turun hujan. Ternyata,
Kamis siang, 12 Oktober 2017, awan hitam menggantung di angkasa. Saya dan Rhesa bergegas mengeluarkan sepeda dan gowes ke jalanan. Ya, kami hendak menempuh jarak sekitar 24 Kilo Meter dari Pamulang ke SMAN 3 Setiabudi, Jakarta. Dan kali ini sepertinya tidak akan lolos dari hujan. Dan, benar saja.
Minggu, 8 Oktober 2017 pukul 18.30 WIB adalah jadwal tampil Endah N Rhesa di Synchronize Festival. Sebuah festival multi-genre yang didominasi oleh band-band independen Indonesia. Setelah sebelumnya di press conference Synchronize bulan September lalu, Rhesa (tanpa konfirmasi ke saya terlebih dahulu) mengumumkan kepada media massa bahwa Endah N Rhesa akan bersepeda dari Pamulang ke Kemayoran, tempat acara dilaksanakan. Sungguh membuat semua orang terkejut, termasuk saya! Hahaha!