Ada banyak kenangan saya kepada almarhumah mama saya. Tiba-tiba terlintas memori saya tentang beliau ketika saya masih di bangku SMA. Di suatu sore yang cukup santai, saya bercengkrama dengan mama di kamar. “Ma, apa yang membuat mama cinta sama papa?”, tanya saya. Mama menerawang. “Papamu itu humoris, tidak membosankan. Dan dia selalu berusaha menjadi orang yang baik, kelihatan dari usaha ibadahnya.”, jawabnya tersenyum. “Mama pernah bosan sama papa?”, tansayaku lugu. Kembali menerawang mama menjawab, “Ya pernah.”, jawabnya jujur. “Terus kenapa mama terus sama papa sampai sekarang?”, tanyaku. “Karena ada kamu, Mbak Mita, Mas Arief. Anak mama yang lucu-lucu.”, jawabnya sambil uleng-uleng (memeluk dan mencium) saya di atas kasur. Saya tergelak. Kemudian mama melepaskan pelukannya dan menatap saya penuh arti. “Cinta[…]

Hari Minggu malam (14/02) kami tampil di Mal Ciputra Cibubur untuk acara tahun baru Cina yang bertepatan juga dengan tanggal saat sebagian besar orang-orang merayakan hari kasih sayang. Ya, kalau buat saya sih setiap hari adalah hari kasih sayang. Uhuk! [Batuk-batuk! Minta gitar! Uhuk!]. Ada yang berbeda antara show ini dengan sebelumnya. Show kali ini cukup melepas rasa kangen saya dan Rhesa dengan dua musisi pasutri yang selalu menjadi motivasi kami untuk belajar. Otti Jamalus dan Yance Manusama. Ya, beliau-beliau datang menonton show Endah N Rhesa karena kebetulan rumah mereka tidak jauh dari tempat kami tampil. Setahun sebelum album Nowhere to Go (2009) rilis, saya sempat belajar vokal dengan Tante Otti dan Rhesa belajar bass dengan Om Yance di OJ Music House.[…]

Tanggal 5 Desember 2015 Sudah 6 tahun kami menikah, belum dianugerahi anak tetapi sudah melahirkan 4 album studio, 1 EP (Real Life), 2 album terbatas untuk amal (Musikalisasi Puisi Angin Pun Berbisik dan Cita-citaku Setinggi Tanah OST) hasil dari 11 tahun bermain musik bersama. Bosan? Tidak… Kami tidak pernah bosan bersama. Mungkin banyak orang beranggapan kami adalah pasangan ideal, damai, penuh cinta. Padahal tidak juga. Kami hidup biasa saja, layaknya pasutri lain, layaknya anak band lain. Kadang ada pertengkaran, bersitegang, berbeda pendapat, bahkan sampai bertangisan. Dalam berumah tangga dan main musik pasti ada konflik. Konfliknya pun sama seperti yang lain. Masalah keuangan, waktu, prioritas, mood, dan sebagainya. Jadi apa istimewanya hubungan kami berdua? Tidak ada. Kami adalah pasangan biasa yang[…]

Ada hal penting yang perlu teman-teman ketahui mengenai alasan saya menyukai Rhesa, sebelum akhirnya saya menikahinya. Saya sangat suka dengan rambut kribonya. Maaf, bukan kribo, melainkan kribas! Keriting bebas! Karena bentuknya terlalu ‘bebas tidak beraturan’ untuk dibilang kribo. Hahaha! Bisa dibilang, rambutnya yang menarik perhatian saya saat pertama kali berkenalan dan menjabat tangannya. “Aku suka laki-laki unik ini.”, demikian kesan pertama saya. Bukan rasa cinta, namun rasa tertarik untuk mengenal lebih jauh. Penampilan seseorang (yang unik) bagi saya adalah selubung dari kepribadian yang menarik dan kreatif.