Seminggu Naik Roller Coaster Menuju Midem Festival 2013
Begini ya singkatnya….
Kami berhasil memenangkan kompetisi via internet yang hadiahnya adalah bermain di MAIN STAGE festival bergengsi di Eropa : Midem Festival 2013. Midem Conference & Festival 2013 adalah acara perhelatan industri musik akbar yang melibatkan peserta dari berbagai dunia yang berkaitan dengan musik industri. Di acara ini banyak diskusi dan seminar yang berkaitan dengan industri musik dunia, dan tentunya pembicaranya adalah orang-orang yang sudah sangat ahli di bidangnya. Dan panggung pun disediakan untuk memeriahkan dan sebagai ajang ‘showcase’ musisi di depan para pelaku industri musik dunia. Kebayang bagaimana besarnya kesempatan dan nilai dari panggung tersebut kan?
Saya dan Rhesa sebenarnya tidak menyangka bisa mendapat banyak voting (thanks guyss! :’) ) dan akhirnya dipilih dewan juri. Senang dan.. panik. Karena biaya transportasi dan akomodasi ditanggung sendiri. Saya dan Rhesa bahkan sudah siap untuk jual mobil saya demi berangkat ke sana… terdengar konyol ya? Tapi tidak demikian… karena saya tahu betapa besar nilai pengalaman yang akan saya dapatkan di sana. Tidak hanya manggung di depan pelaku industri musik dunia, tapi juga membawa nama Indonesia, dan mungkin pengalaman sekali seumur hidup saya..
Hingga akhirnya tidak beberapa lama setelah pengumuman (mid-Desember 2012), Rendy (manajer kami) dan tim Endah N Rhesa langsung sibuk membuat proposal. Beberapa proposal langsung disebar, dan mendapat bantuan dari Mhya Jo untuk meneruskan proposal kami ke Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif). Sebenarnya sebelum memenangkan kontes kami sudah ‘sounding’ ke Mbak Mhya kalau-kalau saja kami menang dan membutuhkan support dari Kemenparekraf. Tapi memang segalanya baru bisa digerakkan setelah keluar pengumuman resmi. Saya segera mengurus visa saya, Rhesa dan Rendy.
Inilah…tiket naik Roller Coaster untuk seminggu ini..

Hari Jumat, 4 Januari 2013, kami senang bukan kepalang saat menerima email yang diteruskan oleh Mbak Mhya dari Kemenparekraf. Email tersebut menyatakan kalau mereka akan memberikan dukungan tidak berupa cash, dan akan mengurus semua proses perjalanan atas nama kementerian. Karena kebetulan Kemenparekraf juga diundang ke acara yang sama. Mereka meminta paspor kami bertiga untuk diurus semuanya.
Hari Senin, 7 Januari 2013, VISA KELUAR!!! ALHAMDULILLAH.. paspor bisa langsung diantar dan diserahkan langsung kepada Ibu Juju (yang menjawab email Mbak Mhya). Saat bertemu dengan Ibu Juju, pihak kami menanyakan kembali untuk memastikan… dukungan apa yang akan diberikan? Dan Ibu Juju menjawab kalau dukungan berupa transportasi dan akomodasi. Dan nanti akan berangkat bersama-sama beliau ke sana. Saya lega… senang.. mengharu biru…
Hari Selasa dan Rabu 2013, roller coaster lagi di puncak-puncaknya dan stay melambat di sana. Kami bersenang-senang bikin poster, melanjutkan rekaman..
Hari Kamis, 10 Januari 2013, tiba-tiba roller coaster turun dan menukik tajam… ternyata… dukungan dari Kemenparekraf tidak jadi diberikan kepada kami. Pembatalan kami terima melalui SMS dari Ibu Juju. Alasannya adalah berkaitan dengan instruksi Wamen, maka tidak diperkenankan melakukan kegiatan sebelum persetujuan Menteri Keuangan turun.
Sebelum ada SMS tersebut, kami sudah membuat poster yang akan kami keluarkan beserta logo Kemenparekraf. Dan di postinglah e-poster tersebut di Instagram Rhesa dan saya. Tentu saja setelah pembatalan terjadi… e-posternya harus dihapus laaa… lalu Rhesa memposting e-poster yang sama dengan memberikan keterangan kalau logo Kemenparekraf dihilangkan karena dukungan telah dicabut. Maka kehebohan lalu terjadiiii baik di dunia nyata maupunnn dunia mayaa.
Masih hari Kamis malam .. Roller Coaster sedang turun terus dan akhirnya mendatar dan melambat… Bahkan Mas Adib Hidayat (Rolling Stone Indonesia) membantu menghubungi ibu Mari Elka Pangestu, dan menghubungi asistennya. Dan memang jawaban yang diterima melalui Asisten Ibu Mari kurang lebih sama dengan yang sudah kami terima sebelumnya. Yah, memang nasib kami kurang baik.. huhu..
Kami terharu dengan dukungan teman-teman via media sosial yang tetap memberikan support dan doa. Doa itu sangat berarti bagi kami dan menenangkan hati kami. Mencoba istirahat…tapi nggak bisa…jual mobil masih sempet ga ya? Tanggal 24 Januari harus berangkat dan harga tiket takutnya semakin mahal.

Oia.. banyak pertanyaan .. “Kenapa harus memaksakan berangkat?”… karena saya ingin menjaga nama baik Indonesia. Saya sudah menyanggupi untuk ikut kompetisi dan berangkat. Jadi saya harus konsisten untuk itu. Apa pun yang terjadi. Kalau tiba-tiba saya batalkan padahal sudah diumumkan, nanti nama musisi Indonesia jadi jelek kan? Nanti Indonesia nggak dipercaya lagi sama Midem kalau ikutan acara-acara seperti ini.
Hari Jumat, 11 Januari 2013, pagi-pagi sekali dr. Tompi telpon Rhesa. Tompi membantu menghubungi salah satu perusahaan telekomunikasi. Saya sebenarnya sudah mengirim proposal ke perusahaan yang sama. Tapi memang proposal masih dipertimbangkan. Lalu kami tiba-tiba dapat telepon dari perusahaan tersebut dan mendapat undangan meeting untuk kerja sama. Wah…roller coasternya menanjak lagi. Hore! Sore hari, saya, Rhesa dan Rendy datang ke perusahaan tersebut dan menawarkan bentuk kerjasama. Namun belum sampai titik terang karena ada permintaan yang perlu kami pertimbangkan dari pihak perusahaan tersebut. Kami harus memperbaharui halaman sponsorship. Hari Senin diusahakan semua beres.
Masih Jumat…Tompi menanyakan perkembangan meetingnya. Saya menjelaskan apa adanya. Sepertinya memang yang dibutuhkan adalah gerak cepat. Karena bookingan tiket harus segera dibayar..kalau nggak bisa naik lagi harganya (saya masih punya mind set kalau ini pakai biaya sendiri)…atau rute yang saya inginkan bisa habis. FYI, saya memilih pesawat yang cukup 1 kali transit untuk meminimalisasi kerusakan bagasi pesawat saat diangkut cargo.
Seharian di sebelas Januari ini bbm dan SMS datang bertubi-tubi menanyakan kronologi pembatalan sponsorship… menanyakan gimana tindakan kami selanjutnya… dukungan dan support pun terus hadir. Saya sampai terharu..sekaligus bingung..ini pertama kalinya saya dihadapkan situasi seperti ini. So hectic! Masih tetap berpikir untuk jual mobil. Tapi belum punya waktu untuk melakukannya karena dicegah sama teman-teman. Mereka ingin membantu mengusahakan mencari sponsor.
Hari Sabtu, 12 Januari 2013.. Roller Coasternya menanjak ke atas…. Tompi menghubungi Glenn, dan juga Om Idang Rasyidi. Om Idang meneruskan informasi ini ke Arifin Panigoro. Saya jadi teringat, tahun lalu saat show di Red & White Lounge beliau pernah menonton kami dan memberi apresiasi tinggi.. (beserta tips yang ngga sedikit jumlahnya.. hohoho). Lalu terjadilah meeting dadakan antara saya, Rhesa, Tompi, Om Idang dan Pak Arifin di Red & White Lounge. Saat itu ada Mbak Honhon dan Mas Indra Lesmana juga. Sekalian nonton Pak Oele dan David Manuhutu yang mainnya keren banget…. Om Idang langsung bicara dengan Pak Arifin dan Om Yana mengenai kronologi kejadian pembatalan kemudian menjabarkan rincian kebutuhan biaya perjalanan kami ke Cannes, Perancis. Selebihnya obrolan berlangsung di meja masing-masing. Tompi dan Om Idang berinisiatif untuk mengadakan konser pelepasan kami dan dukungan dari teman-teman musisi.
Sepanjang Sabtu malam hingga Minggu dini hari… saya masih belum percaya… sebuah “Warm-up Concert”? Terdengar besar sekali ya? Saya jadi nggak enak sama Tompi dan Om Idang…semua jadi ikut repot.. huhuhu! Tapi Tompi bilang kepada saya dan Rhesa kalau dia akan mengatur semuanya. Tapi bagi-bagi tugas seperti membuka sistem registrasi bagi earFriends yang ingin hadir. Jumlahnya terbatas. Saya jadi ingat dengan #MendadakNobar . Sepertinya kalau gerak cepat begini ya harus ikut sistem itu. SMS Nama Lengkap ke nomor yang kami buka di jam yang kami tentukan. Namanya juga #MendadakKonser ya kaaan?
Hari Minggu, 13 Januari 2013.. pagi-pagi sebelum manggung di Senci saya dapat telepon dari Ibu Didid. Beliau dari kantor Pak Arifin untuk menanyakan teknis dan jumlah biaya yang diperlukan. Beliau juga minta kirimkan proposal dan rincian biaya yang diperlukan. Minggu sore saya manggung…Minggu malam saya kirim proposal ke Ibu Didid.
Hari Senin, 14 Januari 2013.. saya menulis blog ini… Bayangkan..dalam seminggu ini perasaan campur aduk penuh ketidakpastian dan ke-PHP-an. hadeeh… tapi ternyata ya yang memang tulus membantu ya teman-teman kami, earFriends kami.. doa dari semuanya.. keluarga kami. Tompi meminta kami untuk mengatur reservation untuk earFriends dan hari Kamis 17 Januari 2013 akan diadakan Warm-up Concert Endah N Rhesa didukung teman-teman musisi lain. Beneran.. berbagai perasaan berkecamuk di hati dan berbagai asumsi hadir dipikiran saya. Tompi dan Om Idang mengatur semuanya bahkan sampe ke logo-logo sponsor konsernya. Karena saya, Rhesa dan Rendy sudah sampai batas maksimal kami untuk bergerak… jadi teringat lagu With A Little Help From My Friends… yang kenyataannya ini BIG HELP banget :
What do I do when my love is away.
(Does it worry you to be alone)
How do I feel by the end of the day
(Are you sad because you’re on your own)
No, I get by with a little help from my friends
Terima kasih support, doa, voting, dan segala-galanyaaa…. :’)
Keterangan konser akan ada di page berikutnya ya….
Endah
2 thoughts on “Seminggu Naik Roller Coaster Menuju Midem Festival 2013”
……..spechless…..sampai merinding dan berkaca-kaca memabca tulisan ini….
seperti ikut merasakan naik turunnya emosi selama satu minggu lalu…
seperti ikut merasakan kesal, haru, bangga dan bersyukur….
sukses selalu mba endah dan mas rhesa…
kami selalu mendukung kalian untuk berkarya…
only with strenght and hope…we build the better tomorow…….
salam #senyumtulus dari bali…. :’)
sayang baru hari ini dapet info soal endah n rhesa ke cannes. mungkin bisa coba kontak KBRI Paris atau (lebih deket lagi) KJRI Marseille untuk tambahan support… selamat, n sukses ber-midem ya!… 😉