loca

Ini adalah kisah kami di awal tahun 2008. Cukup lama kami menyusuri kafe-kafe sepanjang Kemang. Kami butuh biaya untuk membuat album perdana dan memutuskan untuk mencari gig reguler sebanyak-banyaknya. Namun tren musik di kafe-kafe Kemang adalah grup dengan formasi maksimal atau DJ. Tentu saja penolakan demi penolakan kami alami, meskipun dengan cara yang cukup halus, kami menyadari bahwa sulit bagi Endah N Rhesa untuk bermain reguler di Kemang.

Suatu hari di Rabu malam, kami mampir ke salah satu kafe di Jl. Benda Raya Kemang bernama Loca Coffee Plus! untuk bertemu dengan salah satu klien kami. Grup yang reguler di Loca pada saat itu adalah DREW, yaitu Sashi, Aji, Putra dan Bagus (sekarang sudah tidak bersama DREW lagi), mereka bermain dengan sangat mengagumkan. Saya sangat terkesan dengan Loca karena tempatnya yang rumahan, makanannya enak, harga tidak terlalu mahal untuk ukuran Kemang, dan yang terpenting adalah panggungnya yang sangat humble. Di tengah penampilannya yang menghibur, Sashi memanggil kami untuk ber-jam session dengan DREW. Dan sejak saat itu saya jatuh cinta dengan Loca Coffee Plus!

Kami seringkali datang ke Loca dan ber-jam session dengan DREW di Rabu malam berikutnya. Kami senang karena bisa menikmati makanan enak, di tempat yang nyaman dan musik yang bagus. Beberapa waktu kemudian, saya dihubungi oleh Sashi yang menawarkan kami untuk bermain di Loca menggantikan DREW. Terntu saja saya menerima tawaran tersebut. Saya sangat bersemangat karena ini adalah langkah baru bagi saya dan Rhesa untuk menjelajahi wilayah Kemang. Yes, Kemang adalah tempat terbaik untuk menawarkan musik-musik yang spesifik karena rata-rata pengunjungnya cukup kritis dengan musik.

locaKarena Loca tergolong tempat yang masih baru, jadi mereka belum memiliki sound system. Kami dan Rhesa kemudian memutuskan untuk membeli ampli keyboard yang cukup besar sebagai ampli gitar, bas dan vokal sekaligus. Apa daya.. , saat itu kami hanya punya alat-alat tersebut untuk menunjang permainan kami. Kami membawa sendiri alat-alat kami, memasang sendiri, bersiap memberikan yang terbaik untuk gig perdana kami di sana. Ketika kami sampai di Loca, kami disambut dengan hangat oleh Public Relation Loca bernama Lintang. Seorang gadis yang ramah, cerdas dan sangat simpatik. Tak sabar rasanya memulai malam itu.

Sedikit deg-degan juga. Saya masih ingat wajah-wajah yang pertama kali hadir di Rabu malam itu.. ada Dewi Subrata, Wawan dan Estikoma, dihadiri pula oleh Indri Prastanti dan teman-temannya. Saya tahu, mereka akan membandingkan Endah N Rhesa dengan DREW, grup yang sebelumnya reguler di tempat itu. Namun, saya tetap tampil apa adanya kami. Sebagai Endah N Rhesa, tanpa drum.. tanpa cajon. Dan, malam itu kami cukup sukses menghibur tamu-tamu yang datang. Kami pun pulang dengan hati senang.

N57_0421Loca! Tempat mungil namun penuh keajaiban. Keajaiban itu datang tidak seperti kisah-kisah dalam dongeng… seperti ada produser rekaman yang datang dan menjabat tangan kami lalu berujar “Selamat, kalian main bagus.. apakah kalian mau rekaman di label kami?”, lalu menyodorkan kartu namanya dan tertera disana MAJOR LABEL TERBESAR DI DUNIA. Oh tidak.. keajaiban itu justru datang dari orang-orang biasa. Orang-orang yang datang karena ingin menikmati musik yang kami mainkan, orang-orang biasa yang mereka menjadi pendengar lagu-lagu yang baru saja kami ciptakan dan memberi dukungan mereka. Keajaiban itu datang dari mereka yang pertama kali bertemu kami di Loca dan tetap menjalin hubungan baik hingga saat ini. Mereka yang kemudian merekomendasikan musik kami kepada teman-teman mereka. Pecinta musik… bukan pemilik label, bukan produser. Mereka-lah pecinta musik kami yang sejati, dan mereka-lah keajaiban itu.

Endah N Rhesa n WarmanKeajaiban yang lain pun hadir ketika di suatu malam yang dingin dan sendu, hanya 2-3 meja terisi dengan hujan yang cukup lebat, mengukuhkan bahwa Loca akan sepi pengunjung.. namun kami sadari ada sosok yang kami kenal.. yang kami idolakan sejak remaja dulu. Sosok yang cukup fenomenal pada masanya dengan grup bernama TOR. ya, dia adalah Warman Nasution, seorang multi-instrumentalis yang handal! Kami langsung nervous dan kacau! Hahaha! Kemudian, dengan malu-malu penuh rasa hormat, saya memberanikan diri memanggil namanya untuk memainkan gitar saya dan bernyanyi. Saya mempersilahkan panggung kami untuknya seorang. Mengalunlah lagu-lagu Dave Matthews, Jim Hendrix, Muddy Waters, dan sebagainya. Lalu mengajak Rhesa bermain bersamanya. Dan Warman Nasution, sejak saat itu, secara resmi menjadi pelanggan tetap Loca yang selalu datang dan siap ber jam session di Rabu malam hingga hari terakhir kami bermain di sana. (ee.. belakangan dia mulai sering membawa gitar elektrik, satu set pedal efek, alat-alat perkusi aneh, saksofon, bahkan .. drum elektrik… hehehe).

Pertemuan pertama bersama Warman Nasution menjadi inspirasi bagi Endah N Rhesa untuk membuat sebuah konsep Loca Showtime! Kami mulai melihat potensi bahwa banyak teman yang datang ke Loca sebenarnya bisa bermusik, bahkanΒ  memiliki band yang bagus, punya lagu sendiri namun belum punya kesempatan untuk bermain di panggung. Lalu kami buka kesempatan bagi band-band tersebut untuk bermain selama 30 menit di Loca, disela-sela kami beristirahat, dengan saya sebagai host-nya.

Tidak disangka .. ternyata sambutannya cukup meriah. Banyak sekali band-band yang datang dan bermain sehingga saya perlu menjadwalkan kehadiran mereka untuk bermain di Loca dan memberikan imbalan promosi di Facebook Endah N Rhesa. Nama-nama yang masih saya ingat pernah main 30 menit di Loca Showtime adalah Stragers, After Class, The Mischevious (kabar terakhir mereka diterima di label Inggris), KunoKini, Anda, DREW, Amazing In Bed, Bite, TOR, The Old Brother and The Friends who Will, Adhitia Sofyan, Andre Harihandoyo & Sonic People, Firzi O, The Miracle, Dear Nancy, dan masih banyak sekali.. bahkan ada jamming yang spontan, tak ayal mengundang tawa seperti Berry Jamalus yang menanyikan lagu-lagu hits Malaysia, jamming yang full of groove bersama Kamga dan Aditya, beberapa personil Nidji, Onci “Ungu”, Gugun Blues Shelter, Kaka, Glenn Fredly, Jmono Alexa, Lala, Reno, Fahrani, Vicky, Santi, dll.. Tak hanya itu, saya pun mempersilahkan beberapa pengunjung yang bukan musisi tetapi bisa bernyanyi atau bermain musik untuk tampil bersama kami. Kita bisa bersenang-senang bersama di Rabu malam. Beberapa foto-foto kami upload di Facebook Endah N Rhesa untuk mengenang kejadian bersejarah setiap Rabu malam di Loca Coffee Plus!

Keajaiban juga datang pada saat Glenn Fredly dan Wendi Putranto (editor Majalah Rolling Stone Indonesia) berada di Loca dan melihat permainan kami. Tak lama kemudian kami diajak Glenn untuk bermain di acara Kick Andy Metro TV dan kami pun di wawancara oleh Wendi Putranto sebagai Artist to Watch 2008. Dan album kami “Nowhere to Go” rilis di 2009 dan kemudian diterima di masyarakat. Salah satu pembeli terbanyak adalah pengunjung-pengunjung Loca yang tak lupa membeli CD kami yang tersedia di sana. Hubungan kami dengan Glenn dan Wendi terus berjalan hingga sekarang. Kami berkolaborasi dengan Glenn di album terbarunya, Loveolution bersama Sandy Sondhoro. Kami pun berteman baik dengan Wendi sebagai partner berdiskusi dan tempat kami bertanya mengenai industri musik sehubungan dengan buku yang ditulisnya sendiri, Musik Biz.

Keajaiban pun datang dari banyak orang yang tiba-tiba datang membawa temannya untuk menonton kami.. tiba-tiba mereka datang membawa album kami, meminta tanda tangan di CD perdana kami, kemudian berfoto bersama.. Amazing!

Dan Rabu, 28 April 2010 adalah panggung terakhir Endah N Rhesa di Loca. Banyak sekali teman yang hadir, baik teman lama yang dulu datang saat kami memulai gig di Loca maupun yang baru kenal. Mbak Teges sendiri, seorang legenda di SMU 34 (almamater saya), memberi pidato ucapan berpisah pada kami. Sebuah farewell yang sederhana namun indah.. penuh haru namun tetap optimis.

N57_0494

Terima kasih teman-teman yang sudah datang malam itu… terima kasih teman-teman yang tidak dapat hadir namun memberikan dukungan dan doanya kepada kami, terima kasih Loca Coffee Plus atas dua tahun pengalaman yang indah dan penuh keajaiban ini… terima kasih Tuhan telah memberi kami kesempatan untuk menjalani kehidupan yang luar biasa ini.

Terima kasih..

Sincerely,

Endah

note:

All pictures taken by Nala (Endah N Rhesa Official Photographer)
except Loca Coffe Plus! Logo.

13 thoughts on “Dua Tahun yang Indah dan Penuh Keajaiban!

  1. nal says:

    Artikelnya bagus ! Kisahnya juga bagus… πŸ™‚

  2. paams says:

    bagus banget kak ceritanya πŸ™‚
    Tuhan itu emagn maha baik kalau kita mau usaha dan berbuat baik sama orang lain…

    sukses selalu ya :))

  3. endah says:

    @nal .. Fotonya juga bagus ;p
    @paams .. Terimakasih yaa πŸ™‚

  4. achie says:

    Sukses selalu Endah N Rhesa! Musik dan performance kalian luar biasa! πŸ™‚

  5. adenia says:

    upcoming living legend πŸ˜€ , KEEP GOING !

  6. Ucan says:

    Selalu inget Endah n Rhesa pertama kali nonton di Loca, pertama kali minta foto bareng di JJF 2009, pertama kali ngobrol lama di OZ. Sukses terus ya!

  7. endah says:

    @adenia uff.. Berat sekali titelnya XD . Tq yaa
    @achie dan ucan, terimakasih yaa πŸ™‚

  8. philip (afterclass) says:

    WE PROUD of YOU !!!! -respect-

  9. gyanda (afterclass) says:

    What an inspiring post!

  10. aphrodita says:

    pertama kali liat kalian di kick andy. yg terbesit pertama kali: sungguh duo yg aneh,hehe… tp suara endah ngingetin ama desahan norah jones (???) dgn bantuan google kutemukan kalian. tak sengaja liat perform kalian di java jazz on de road, loncat-loncat kaya anak kecil sendiri dikira orang gila diantara kerumunan orang… endah n resha u guys rock !!!! long live endah n resha !!!

    xoxo
    dita

  11. valen-cia says:

    a very inspiring history of your music journey. i really love your music!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*