Health-Quotes-22
source

Terdengar aneh ya… sakit kok malah bersyukur. Tapi memang itu yang sedang saya alami sekarang. Setelah seminggu lalu saya ke dokter dan keluhannya dipikir hanya radang tenggorokan, tetapi ternyata setelah cek darah ada indikasi gejala typhus.

Mungkin sudah bertahun-tahun lalu saya menghadapi situasi sakit yang harus tirah baring seperti ini karena biasanya kalau sakit hanya karena flu berat atau maag. Ternyata, kondisi sakit yang mengharuskan istirahat total dengan-tiduran-dan-nggak-boleh-kemana-mana ini sangat membosankan dan menyebalkan. Saya menghabiskan waktu saya untuk berkeluh kesah di dua hari pertama. Sungguh menyebalkan!

Tapi ternyata setelah hari ketiga dan seterusnya, saya malah bersyukur… bersyukur karena saya sakit. Ternyata ada banyak sekali ‘kekayaan dan kenikmatan’ saat saya sakit. Saya merasa lebih kaya rasa. Setiap mau tidur, dengan kondisi badan yang lemas dan demam, saya selalu merenung dan sering menangis sendiri… betapa sering saya menyia-nyiakan kesempatan untuk memiiki pola hidup yang sehat dengan makanan yang sehat serta berolah raga. Sepertinya dulu saya kurang bersyukur dan kurang merawat badan saya yang sudah berjasa membawa ruh saya kemana-mana.

Saya pun juga merasakan beruntung karena suami saya mau merawat saya di rumah. Saat dokter memberi opsi untuk rawat di rumah sakit, suami saya langsung menolaknya dan berkata.. “Kalau aku kangen nanti susah ketemunya..”, gombalnya. Saat itu saya pikir mungkin suami saya nggak akan tahan juga ngeladenin saya ngambilin ini itu selama beberapa hari ke depan. Tapi ternyata, Allah memang memberikan seorang suami yang sabar dan penuh kasih sayang kepada saya.. dan saya tidak pernah merasa lebih bersyukur daripada saat ini, saat saya sakit.

Saya pun merasa beruntung memiliki Mbak Yani, yang merawat saya, menyediakan makanan, bahkan berinisiatif membuatkan jus buah-buahan. Disitulah saya melihat ada ketulusan dari Mbak saya ini, dia bersedia merawat saya yang rewel ini tanpa perlu disuruh atau diminta…dan bukan karena uang juga.. saya bisa merasakan ketulusannya bahwa dia sedih kalau saya sakit.

Allah tidak memberi kesempatan saya untuk nge-drop lagi. Setelah berhari-hari sakit, banyak sekali teman-teman yang kasih support untuk sehat lagi. Teman-teman di jejarin sosial dan bahkan teman-teman earhouse mengirimkan video yang menyemangati saya untuk sembuh karena mengingat dalam waktu dekat saya sudah harus manggung lagi. Saya geli campur haru melihatnya.. Saya jadi semangat untuk benar-benar pulih dan tidak mengeluh lagi.

health quotes
source

Pepatah : “Kita baru menghargai kesehatan saat kita merasakan sakit.”, itu memang ternyata benar sekali. Saya memang sudah pernah berjanji kepada diri sendiri untuk memperbaiki pola hidup saya, terutama untuk rutin berolah raga karena Band+ Home Training beberapa waktu lalu. Dan memang saya bersyukur karena merasakan sakit, karena di saat seperti inilah Allah menyadarkan saya bahwa banyak sekali kekayaan dan kenikmatan yang saya miliki. Saya merasa kaya karena memiliki teman-teman, keluarga, dan suami yang mengasihi saya, saya merasakan kenikmatan terhadap kesempatan bersyukur dan berkomunikasi heart-to-heart dengan Sang Pencipta.

Ketika saya sakit, saya merasa beruntung… beruntung bahwa saya masih diberikan kesempatan untuk ber-istghfar dan memohon ampun terhadap dosa-dosa saya.

Yuk!!! Sembuh yuk!! Ini hanya gejala typhus! Beat it! ^___^v

 

sincerely,

Endah

3 thoughts on “Bersyukur Saat Sakit

  1. kadekdoi says:

    Beruntungnya kita masih bisa bersyukur ya Mba..
    saya juga banyak belajar dari kehilangan. Kehilangan mengajarkan kita untuk lebih mawas diri dan menghargai apapun yang kita punya. Kehilangan kesehatan membuat kita sadar bahwa kesehatan harus kita jaga. I couldn’t agree more……saat berada dalam situasi terpuruklah saya benar-benar melihat banyak orang baik yang tulus mencurahkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membantu saya pulih. Mungkin di hari biasa, saya acuh tak acuh akan keberadaan mereka. Bukan tidak peduli, namun kadang kurang menanggapi. Kehilangan (kesehatan) menjadi suatu momentum untuk introspeksi diri, agar kita bisa lekas sembuh, tidak mengeluh dan mengucap syukur bersimpuh.
    Lekas sembuh Mba Endah sayang,
    Salam dari Montclair yang saljunya sudah mulai mencair. *peluk hangat*

  2. Dear Doi,
    aku setuju denganmu. “Kehilangan mengajarkan kita untuk lebih mawas diri dan menghargai apa yang kita punya.”. Mungkin memang itulah kenapa hidup ini penuh dengan liku dan naik-turun bak roller coaster. Tapi kalau kita bisa bersyukur dalam keadaan apapun, kurasa akan membangun sisi bijaksana dalam menjalani kehidupan di masa depan. Aku sudah sembuh. Berkat doamu, dan kasih sayang teman-teman dan keluargaku. Kangen dirimu…. :’*

  3. harusnya mah, kita bersyukur saat sehat ya. kadang lupa juga sama nikmat tuhan yg satu ini: sehat.

    tapi katanya, sakit itu juga mengurangi dosa. semacam penebusan dosa. atau mungkin, karena sakit kita jadi inget tuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*