
Bintang Indrianto & Bianglala Voices di Earhouse
“Caraku gini kalau nanya kabar sama mereka (Endah dan Rhesa). Nggak lewat sms atau whasapp, tapi lewat karya.”, ujar Mas Bintang sebelum memulai pertunjukan proyek terbarunya bersama Bianglala Voices sambil menggendong bassnya dengan gagah. “Ini adalah pertama kalinya materi ini dimainkan di Earhouse.”, lanjutnya.
Kamis (06/04) sekitar pukul 21.00 WIB, Mas Bintang hadir di Earhouse Pasar Kita Pamulang membawakan materi album barunya, Gambang Suling, yaitu kumpulan karya Ki Nartosabdo yang dikenal sebagai dalang eksentrik. Sambil bercerita tentang latar belakang ketertarikannya dengan karya-karya Ki Nartosabdo, Mas Bintang juga memberi informasi bahwa Ki Nartosabdo adalah dalang yang berlatar belakang pemain kendang sehingga banyak lagunya yang unik dan tidak terlalu disukai pada jamannya karena banyak mendobrak pakem-pakem yang ada. Saya mencermati bahwa ada kecocokan antara karakter Ki Nartosabdo ini dengan Mas Bintang. Kepribadian menarik dan karya inovatif.
Mas Bintang tampil menginterpretasi karya Ki Nartosabro (hanya) dengan instrumen bass serta iringan audio yang ia kontrol sendiri bersama 7 penyanyi yang menghadirkan aransemen vokal yang keren. Aransemen musik modern, ada sentuhan r n’ b, jazz, funk, juga terdengar bunyi bass synth serta bunyi-bunyian instrumen tradisi tanpa terkesan norak atau semata-mata tempelan saja. Mengalir lagu Mbok Yo Mesem, Klinci Ucul, Ibu Pertiwi, Pawelingku. Dan, entah mengapa, penampilan mereka membuat saya meneteskan air mata terharu. Haru karena merasakan energi yang tulus dalam bermusik serta penuh penghormatan terhadap musisi yang karyanya ia mainkan.
Begitu pula saat mendengarkan Bianglala Voices. Grup vokal kumpulan guru musik ini bahkan membuat saya menangis ketika menyanyikan lagu ‘When I Fall In Love’ saat tes suara. Ibu Tanti dan Ibu Ester bahkan mendekati saya yang masih belum bisa berhenti menangis sesenggukan setelah sound check mereka selesai. “Aduh maaf, ini reaksi emosional bahkan saya tidak tahu kenapa saya menangis. Tapi saya merasa terharu saat mendengar soundcheck tadi. Jarang sekali saya merasa haru seperti ini.”, ujar saya sedikit jengah karena tangis saya tak kunjung reda. “Ah, terima kasih banyak Mba Endah. Semoga bukan tangis menyesal, kok ini pada jelek banget nyanyinya.”, ujar Ibu Tanti bercanda, dan kami pun tertawa bersama. Jelek? Aduh, seketika saya membandingkan skill vokal dan aransemen saya yang apa adanya ini dengan kemampuan mereka yang luar biasa apik.
Sungguh! Saya belajar banyak dari penampilan Bintang Indrianto dan Bianglala Voices. Saya tidak hanya menikmati sajian musik, namun juga melihat perjalanan hidup yang terungkap dari setiap nada dan ritem yang dimainkan. Kematangan dan kedewasaan dalam bermain, emosi, interpretasi, interaksi, gestur, ekpresi, serta hal detail lain yang hanya bisa dilihat ketika melihat musisi dari dekat. Kemudian, Mas Bintang memanggil saya dan Rhesa untuk menerima albumnya dan juga album Bianglala Voices, musikalisasi puisi persembahan untuk Sapardi Djoko Damono yang ia produseri. Saya jadi malu sendiri membandingkan diri saya dengan Mas Bintang. Beliau selalu produktif dan tidak pernah kehabisan ide konsep dalam berkarya. Ah!
Dan pertunjukan diakhiri dengan kejutan yang membuat saya benar-benar terkejut. Mendadak saya didaulat ‘jamming’ nyanyi lagu Gambang Suling (Suara Suling). Aduh, saya lupa. Terakhir Mas Bintang tampil di Earhouse lama juga tiba-tiba mengajak saya nyanyi bersamanya tanpa persiapan apa pun. Selain seorang musisi sejati, beliau juga entertainer yang tahu betul cara bersenang-senang di panggung. Mas Bintang, you are my inspiration! Penampilan yang berhasil meneguhkan hati saya bahwa saya tidak akan pernah pensiun bermain musik. Saya ingin terus bermusik seperti kalian. Amin.
Terima kasih Mas Bintang dan Bianglala Voices,
Love,
Endah
Semua foto panggung oleh @kingshandy (Shandy Ernawan)
kecuali foto CD oleh Endah
Berikut adalah video rekaman yang diambil dari youtube Earhouse :
6 thoughts on “Bintang Indrianto & Bianglala Voices di Earhouse”
terima kasih Endah dan Rhesa ……hehe
Senang bisa rame2 “berekspresi” di earhouse… Thanks untuk mas Rhesa dan mba Endah :*
Missing EaRhouse already…
Kesan & “vibes” yg aku tangkep dari acara malem itu bener2 dalem euy… Aku udah sering denger nama kalian berdua tapi belum pernah denger karya2 kalian sampai, jujur aja, kemarin malem sepulang dari ngamen di tempat kalian, yg menurutku adalah salah satu tempat ngopi paling nyaman yg pernah aku kunjungi.
Aku pun belum sempat denger semua lagu2 kalian tapi ada 1 yg bener2 menggelitikku buat nulis di youtube yaitu Monkey Song. Silakan dibaca… 😀
Terima kasih banyak sudah memperbolehkan kami bersuara di tempat kalian. Semoga lain kali masih boleh lagi.
@Mas Bintang, terima kasih banyak atas energi dan inspirasinya, Mas…
@Mba Esther, terima kasih sudah berkenan hadir di earhouse. Saya senang dan terinspirasi sekali. Love!! :’*
@Mas Anto ahaha! Aku sudah baca ngubek2 youtube dan ketemu juga komennya. Shio monyet ya. Hahaha! Terima kasih banyak ya, Mas Anto. Saya pun lama tidak merasakan excitement yang luar biasa setelah kemarin nonton pertunjukan Mas Bintang dan Bianglala Voices. Ada energi dan semangat baru. Terima kasih sudah berkenan main di earhouse dan selalu dinanti kedatangannya, Mas. 🙂