Ga banyak yang tahu cerita saya dengan gitar ini. Fender stratplus edisi 50th anniversary. Ia menemaniku sejak aku berusia 16 tahun, dari cafe ke cafe main sama band top40, sama bandku main musik rock, dipake belajar main jazz dan blues..pokoknya gitar tempur segala rupa. Kemudian alm. Mamaku tetiba daftarin aku dalam sebuah kompetisi gitar nasional “Fender Music Festival” tahun ‘99 (kemudian beralih nama menjadi “Indonesia Music Festival” dihelat oleh alm. Pak Yeppy Romero dari PT. Citra Inti Rama. Syarat ikutnya : mesti pake gitar Fender. Saya menjadi satu-satunya peserta perempuan. Lagu “Stairway to Heaven” milik Led Zeppelin dan “Layla”-nya Eric Clapton mengantarkan aku ke final bersama gitaris-gitaris pejantan tangguh lain yang berteman hingga kini.. my friend Zendhy Kusuma dan Andre Dinuth ! They rawxx ??. Di kompetisi itu juga pertama kalinya berkenalan dan jumpa langsung dengan maestro Donny Suhendra, Edo Widiz, dan Ian Antono yang menjadi juri. Kang Dodon, Mas Edo, Om Ian.. saya tak percaya, kini saya hidup menjadi musisi seperti kalian, idola saya, yang saat itu saya lihat di atas panggung, kalian duduk di balik meja juri… 19 tahun lalu! ???
Banyak yang berminat dengan gitar ini.. dulu saya beli seken. (Kalian takkan percaya harga belinya yang begitu terjangkau!! Ada lagi cerita dibalik ini tetapi terlalu personal untuk diceritakan). Saya belum tertarik melepasnya karena saya orang yang sentimentil. Setiap gitar punya sejarah dan cerita. Saya teringat dulu nangis-nangis merengek ke papa ingin gitar ini. “Papa, aku mau jadi gitaris. Gitar ini cukup fleksibel, soundnya cocok di banyak genre jadi aku bisa punya banyak kesempatan belajar main ke sana sini.”. Yah, kemampuan bujuk rayu sudah terpupuk dari dulu yah.. masih diaplikasikan hingga sekarang. ?Dan papa luluh juga karo anake bungsu wedhok iki (waktu itu aku dibantu juga oleh alm. Mamaku ?). “Ok nduk. Sekali ini saja ya papa belikan. Tapi kamu harus janji rajin latihan, nggak boleh bolos les, sekolahnya juga harus lulus!”, syarat beliau.
Yes.. here I am now.. with my lovely guitar..
Love,
Endah
ps : tulisan ini dipublish di instagram @endahwidiastuti . 19 Mei 2018.
2 thoughts on “”
Kekuatan cinta yang membuat gitarba endah itu hebat.
Belajar gitar akustik dulu atau elektrik? Sekolah gitar formal atau otodidak mbak? Boleh donk share rig rundown-nya di youtube kapan-kapan 🙂 thanx.