Tengah malam (Selasa, 15/05) saya tersentak kaget begitu mengetahui Pak Adhi Djimar telah berpulang dipanggil Allah SWT melalui pesan singkat dari Adoy, suami Bonita. Pak Adhi Djimar adalah salah satu pendiri label indie demajors. Beliau adalah orang yang saya kenal saat Endah N Rhesa meniti karir awal bergabung dengan demajors. 

Saya dan Rhesa hadir di rumah almarhum sekitar pukul 10.30 WIB (Rabu, 16/05). Di situ lah tangis saya pecah ketika berjumpa beberapa teman di sana.. Pak David Karto, Mas Heru, Mas Eq, Kunun, Dila, David Tarigan, Kiki Aulia Ucup (saya baru tahu informasi Pak Adhi sakit saat melihat status instastory Ucup sedang merayakan ulang tahun Pak Adhi Djimar tanggal 13 Mei lalu). Mendengar cerita Mas David Karto bahwa almarhum terdeteksi kanker paru-paru pada akhir Februari 2018 dan penyakit menjalar dengan cepat. “Dia seneng banget waktu dirayain ulang tahunnya, Ndah. Bilang sama gue, ‘Terima kasih ya, Bro. Gue seneng banget’. Gue bilang, ‘Lo tidur nyenyak ya malem ini.’ Dan besoknya gue telpon katanya dia bisa tidur nyenyak. Pas ulang tahun itu jadi seperti hari pamitan dia ke kita.”, kenang Kunun yang memandikan, mengemasi, dan meletakkan jenazah Pak Adhi hingga ke liang kubur.

Pak Adhi Djimar is a fighter. Dia berjuang melawan penyakitnya hingga akhir ceritanya di dunia. “Ada momen dimana gue ngobrol heart-to-heart sama dia. Dan kemudian dia semangat dan bilang ‘Ki, I’m gonna fight this!’. Dia positif banget orangnya, Ndah.”, kenang Mas Eq.

Ya.. nampaknya.. Allah sudah memutuskan bahwa ini adalah jalan serta waktu terbaik untuk Pak Adhi meninggalkan dunia ini.. tepat di hari sebelum puasa Ramadhan, cuaca baik, segala sesuatu dilancarkan.. juga kedatangan sanak saudara dan para sahabat yang menggetarkan hati saya. Beliau tidak kesakitan lagi..

Ah.. Pak Adhi.. Saya selalu mengingat ekspresi dan pancaran matanya saat kami saling menyapa. Sosok yang begitu rendah hati dengan segala ilmunya yang tinggi. Saya memang belum pernah terlibat percakapan yang mendalam selama berjam-jam. Namun, saya bisa merasakan kehangatan setiap kali berjumpa dengan beliau. Tentu saja berita bahwa beliau sakit cukup mengagetkan saya. Sedikit merasa bersalah karena juga baru tahu soal ini. Oh… kenapa saya tidak tahu..? “Ya, begitulah Adhi.. dia nggak akan kasih pengumuman kemana-mana kalau dia sakit. Dia nggak mau ngerepotin orang. Dia baik sekali.”, ujar Mas Eq membuat saya menangis tersedu-sedu.

Saya tidak sanggup mengambil gambar selama berada di tempat persemayaman.. di tengah ruangan rumah beliau, melihat jenazah beliau terbaring di tengah orang-orang yang menyayanginya.. keluarga dan sahabat berkumpul mendoakan, menangisi kepergian beliau, mengenang hal-hal baik mengenai beliau. Saya terharu saat Sang Ayah dengan kursi rodanya (beliau sedang sakit) berkata bahwa beliau adalah anak baik dan mengucapkan terima kasih kepada semua yang datang. Saya mengamati wajah setiap orang, tentu sambil menangis sesenggukan, kami semua merasa kehilangan. Ah.. Saya jadi teringat alm. Mama saya. Jika mereka berjumpa di surga, pasti akan terlibat obrolan yang sangat menyenangkan.. :’)

Selamat jalan, Pak Adhi Djimar…

We love you, Pak.. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*