Musik dan Sepeda
Agak gatel sama Fadly Zon yang menulis puisi berjudul ‘Kaos dan Sepeda’. Tapi saya malas menghabiskan energi untuk membahas sebuah hal yang akan membuang waktu saya yang berharga.
Anyway, saya punya pengalaman sendiri tentang sepeda. Well, musik dan sepeda tepatnya. Beberapa waktu lalu, Endah N Rhesa mengadakan acara Indie Ride yang bekerja sama dengan Passionville dan Rodalink. Saya, Rhesa, Rendi (manajer Endah N Rhesa) dan Nala (fotografer Endah N Rhesa) bersepeda dari kota Semarang menuju Yogyakarta. Disambung bersepeda dari kota Malang menuju Surabaya. Video dokumentasi bisa dilihat di kanal youtube Endah N Rhesa. Konsep Indie Ride 2017 adalah bersepeda lintas kota, gowes bareng komunitas, dan memandu acara Passionville dengan talkshow dan penampilan musik. Ya, betapa serunya melampiaskan hobi bersepeda dan sekaligus bisa sambil main musik dalam satu acara. Ini seperti melahirkan kembali kenangan masa kecil, saat saya ke sekolah naik sepeda, dibonceng kakak perempuan dan mama saya, atau sekedar mengejar mbok-mbok yang naik sepeda saat berjualan harum manis dan kerupuk ikan.
Uh.. kembali lagi masa kini, saat saya sudah menjadi musisi indie.. banyak sekali pengalaman dan renungan yang saya dapatkan sepanjang perjalanan saya di atas sepeda. Bersyukur. Betapa beruntungnya saya, yang saat melakukan sesuatu dengan hasrat dan kesenangan sendiri, ternyata menuntun kepada pertemuan dan pertemanan orang-orang yang satu frekuensi.
Sepeda… adalah lambang kebebasan, kemajuan (sebuah negara), future, tomorrow! Demikian esensi yang saya dapatkan di setiap perbincangan bersama Nala, yang juga seorang pesepeda tur profesional. Ah! Untuk apa saya membicarakan keuntungan bersepeda yang pastinya beberapa orang sudah paham dan lelah akan polusi dan padatnya jalanan kota metropolitan serta jenuh pegal duduk diam menonton tv sekaligus berbelanja tanpa perlu sedikit pun menggerakkan badan?
Jika bicara kebebasan, menurut saya adalah konteks bebas dari ketidakberdayaan. Bebas menerjang waktu dikala yang lain sibuk berkutat dengan kemacetan. Biar saja kehujanan atau kepanasan.. Terkadang beberapa orang sengaja berkendara dalam hujan untuk menyembunyikan mata yang basah akan limpahan kesedihan.. atau sengaja berpanas-panasan untuk menghangatkan jiwa-jiwa yang sendirian.
Musik adalah bentuk yang sudah saya kenali sejak jabang bayi… salah satu hal yang saya syukuri dari genetik turun temurun. Musik dan sepeda telah membawa saya kepada petualangan-petualangan hebat serta teman-teman mengesankan.
Love,
Endah