Minggu, 8 Oktober 2017 pukul 18.30 WIB adalah jadwal tampil Endah N Rhesa di Synchronize Festival. Sebuah festival multi-genre yang didominasi oleh band-band independen Indonesia.

Setelah sebelumnya di press conference Synchronize bulan September lalu, Rhesa (tanpa konfirmasi ke saya terlebih dahulu) mengumumkan kepada media massa bahwa Endah N Rhesa akan bersepeda dari Pamulang ke Kemayoran, tempat acara dilaksanakan. Sungguh membuat semua orang terkejut, termasuk saya! Hahaha!

 

Namun akhirnya janji itu ditepati juga. Tanpa harus menghalangi tenaga dan mood kami saat tampil, justru hari itu kami merasa sangat luar biasa. Membelah Jakarta sepanjang 34.6 Kilometer (menurut aplikasi Strava) dengan kecepatan rata-rata 18 km/jam membutuhkan waktu tempuh (hanya) sekitar 1 jam 56 menit. Durasi waktu yang sama jika naik mobil dari Pamulang dengan keadaan jalanan macet dan mencari tempat parkir.

Pukul 14.45 WIB kami berangkat dari Pamulang dan tiba di Kemayoran pukul setengah empat lewat. Untung saja bawaan kami sepanjang bersepeda tidak begitu banyak. Hanya membawa atasan dan baju dalam untuk berganti akibat basah karena keringat. Sehingga beban sepeda dan punggung tidak terlalu berat.

Jeda waktu yang tersisa membuat kami sempat bersiap di ruang tunggu, me-steam pakaian, make up sedikit (jangan mentang-mentang bersepeda lalu jadi kucel), berganti pakaian, dan tidur sebentar.

 

 

Begitu energi sudah pulih, kami bersiap ke panggung dan menghibur semua teman-teman yang sudah hadir di Synchronize Festival. Sungguh sebuah sambutan yang begitu meriah. Kami bisa mendengar gemuruh nyanyian dan tepuk tangan di panggung District Stage. Memang acara ini seperti pemuas dahaga kaum pecinta musik yang sulit dicerna, ya, karena mereka tetap santai stand by di depan panggung meskipun kami memainkan improvisasi instrumen yang cukup panjang.

 

Usai manggung, kami bercengkrama sebentar dengan tim produksi Endah N Rhesa. Bercanda ria sekaligus mengungkapkan rasa terima kasih kami atas kerja keras mereka yang mendukung penampilan kami yang prima di panggung. Kemudian, kami langsung melakukan meet & greet di booth demajors.


 

Usai Meet & Greet, kami lanjut interview program Net TV Break Out, bersama Boy William. Dicegat keluarga kecil untuk berfoto bersama yang mana ibunya (kira-kira seusia saya) senang dengan Pink Floyd, dan memberi semangat para atlet ASEAN PARA GAMES 2018 yang hendak bertanding membawa nama harum bangsa Indonesia nanti.


 

 

 

Demikian akhirnya, tuntaslah sudah janji kami dan kembali pulang ke rumah… dengan sepeda. Yes, another 30s something kilo meters. Hahaha! Let’s ride!

Love,
Endah Widiastuti

Video and photos by Nala Satmowi (@kwetiausapi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*