Catatan di Tengah Perjalanan
Tidur di pesawat selama perjalanan adalah hal biasa bagi kami. Meskipun jam terbang Endah N Rhesa tidak sepadat band-band pada umumnya, namun bukan berarti kami tidak butuh istirahat. Jika kami harus terbang pagi hari, misalnya, jam 08.30 WIB, kami harus stand by di kantor kami di Pamulang pada pukul 04.00 WIB, dan berangkat ke bandara pukul 05.00 WIB untuk menghindari kemacetan di jalanan Jakarta. Untuk momen foto ini, Bung Victor a.k.a Pitoy (teknisi gitar saya) belum tidur selama 2 hari karena sebelum kami berangkat ke Surabaya dari Bandar Udara Soekarno Hatta, kami baru selesai tampil di Bandung sekitar pukul 23:00 WIB, di mana pada hari sebelumnya Pitoy harus bekerja seharian untuk soundcheck dan mempacking alat-alat. Tidur selama 1-2 jam sepanjang perjalanan adalah hal yang sangat berharga bagi kami, terutama tim produksi. Di situlah kami memiliki waktu untuk mengisi tenaga sebelum akhirnya bekerja kembali.
Hal yang cukup menjengkelkan terjadi apabila di tengah perjalanan kami (yang melelahkan) ada hal-hal yang mengganggu alur waktu dan mood kerja kami. Salah satunya adalah saat barang-barang dari pesawat tertahan cukup lama. Entah banyak sekali alasan yang ada. Kali ini karena petugas mengira barang kami harus dimasukkan ke dalam cargo karena bentuknya yang besar. Sedangkan tim kami sudah berkomunikasi dengan pihak maskapai, dari awal saat check-in di Jakarta, bahwa barang kami akan keluar melalui Belt Loader bersama koper-koper kami. Mengingat di bandar udara di kota-kota yang pernah kami singgahi tidak ada tempat khusus untuk ‘oversized baggage’, di mana barang-barang dengan size besar akan diletakkan di tempat pengambilan tersebut. Buruknya komunikasi antar petugas dan informasi yang lambat dan tidak akurat membuat kami harus menunggu dengan penuh ketidak pastian waktu, sedangkan panitia telah menunggu kami untuk melaksanakan sound check. Yah, begitulah!
Bandar udara kadang menjadi tempat bertegur sapa. Seperti saat bertemu teman-teman Maliq & d’ essentials yang juga hendak tampil di kota yang sama. Pertemuan yang singkat namun cukup hangat. Senang mengetahui kabar bahwa teman-teman musisi kami sehat, bahagia, dan padat jadwal manggungnya.
Team work! Melakukan perjalanan dengan waktu tidur yang kurang itu sungguh melelahkan. Tapi keceriaan bisa membangun mood yang baik untuk semua anggota tim. Adi, yang memakai kaos Endah N Rhesa, adalah orang merchandise kami. Dia biasanya sangat pendiam, tapi kadang ada momen-momen lucu yang bisa menciptakan suasana segar di tengah kekeruhan. Pitoy adalah anggota tim yang paling lama bergabung di Endah N Rhesa (Reiproject Management). Pitoy adalah anak metal yang memiliki karakter luar biasa. Ia sangat pengertian, baik hati, jujur, loyal, dan bisa mencairkan suasana. Sering kali ia menetralisir ketegangan di tengah-tengah hecticnya suasana kerja. Bayangkan bila harus jauh dari rumah, meninggalkan anak-istri, mungkin belum sempat tidur, dan harus konsentrasi bekerja. Momen-momen keceriaan seperti ini bisa menghilangkan stress sepanjang perjalanan.
Ini adalah foto saat soundcheck di Bandung, acara Super Guitarist 2015, sehari sebelum keberangkatan kami ke Surabaya. Kadang, jika saya tidak terlalu lelah, saya ikut sound check bersama tim produksi. Kebanyakan saya jarang ikut karena lebih memilih untuk istirahat agar suara saya bisa prima. Tapi kalau baru beli efek baru (hehehe!) biasanya saya ikut sound check untuk membiasakan diri. Teknisi Endah N Rhesa adalah teknisi-teknisi pilihan yang sudah sangat mengenal karakter saya dan juga alat-alat yang saya gunakan. Bahkan saya sering belajar dari mereka cara setup alat-alat dengan baik dan efisien. Mereka memang ahli di bidangnya.
Wahyu dan Pitoy saling bekerja sama untuk membantu Mas Rhesa saat setup alat-alat di panggung. Ini adalah foto yang diambil di acara Super Guitarist 2015. Ada beberapa perubahan setup efek dan tata letak, mengingat saat itu cukup banyak penampil yang hadir dalam format kolaborasi.
Manajer! Tugasnya adalah mengatur semuanya berjalan dengan baik. Kali ini manajer kami, Rendi Raditya, ikut dalam perjalanan Bandung-Surabaya. Sebenarnya kami punya Road Manager yang bertugas mengatur alur perjalanan kami. Tapi di beberapa kesempatan, Rendi ikut bertugas karena dia bisa mengerjakan banyak hal. Rendi paham betul mengenai pengaturan sound monitor yang sesuai dengan kanyamanan kami dan sekaligus memainkan tata lampu. Dia sudah hapal dengan gimmick panggung dan lagu-lagu kami, sehingga permainan lampunya selaras dengan penampilan kami. Sepertinya ini adalah momen saat dia harus pula menjawab telepon dari calon klien yang hendak mengundang Endah N Rhesa tampil. Hahaha! Atau, dilihat dari ekspresi mukanya yang tegang, bisa juga sedang terjadi percakapan negosiasi sesuatu yang berlangsung alot hingga masih berusaha mencari solusinya. Hahaha!
Indeed!
Kami akan sangat berterima kasih sekali kepada panitia apabila mereka menyediakan ruang tunggu yang cukup nyaman untuk kami singgahi sebelum tampil di atas panggung. Di sinilah kami harus mengumpulkan mood, berkomunikasi dengan intens kepada teman band mengenai lagu-lagu yang dimainkan, mengatur playlist, mengingatkan kembali intro/ coda lagu yang baru saja diaransemen. Tempat kami untuk warm up, fingering, vocalizing, pemanasan kecil agar tubuh rileks hingga terhindar dari cedera otot. Di sinilah kami mendapatkan quality time untuk membangun konsentrasi sebelum tampil.
Show time! Panggung adalah taman bermain kami. Tempat kami menghadirkan lagu-lagu kami. Terlebih dari itu, tempat kami untuk menunjukkan identitas dan diri kami yang sebenar-benarnya dalam hal bermusik. Kami bahagia dengan hobi kami, pekerjaan kami. Salah satu hal yang paling membahagiakan adalah saat kita mencintai apa yang kita kerjakan. Saat kami tampil, panitia dan tim produksi bertugas dengan sungguh-sungguh untuk memastikan kelancaran acara. Terima kasih untuk para lelaki yang ada di barisan depan Indie Clothing Carnival, Surabaya. Mungkin kamu nonton sendirian, tapi semoga musik kami dan teman-teman di sampingmu membuatmu nyaman.
Happiness! Saat yang membahagiakan adalah ketika tampil dengan orang yang kita sayangi, tidak terjadi kesalahan dalam memainkan musik, tidak fals saat bernyanyi, tidak salah bicara, sound system mumpuni, tata lampu apik, penonton tertib dan apresiatif serta panitia yang profesional. Kami bisa tidur pulas dengan senyum mengembang. Terima kasih tim produksiku sayang. :’)
Sincerely,
Endah
Foto-foto oleh Guswib pada event Super Guitarist 2015 (Bandung, 12/12/15) dan Indie Clothing Carnival (Surabaya, 13/12/15).
2 thoughts on “Catatan di Tengah Perjalanan”
Aku berasa ikutan tour abis baca photo story ini 🙂
No wonder kalian selalu tampil oke di panggung, pahlawan belakang panggungnya superb semua :’)
*menjura hormat
terima kasih, doi.. :’)