Siang tadi saya menonton Kung Fu Panda 3 bersama Rhesa.

Master Shifu ingin murid kung fu-nya, Po (si Panda) mengajar kung fu ke teman-temannya. Po awalnya menolak karena merasa tidak pada kapasitasnya untuk mengajar kung fu.

“There is always something more to learn, even for a master.”, ujar Master Shifu.

Akhirnya Po (dengan berat hati) mengajarkan kung fu ke teman-temannya yang sebenarnya sudah master di bidangnya. Apa yang Po takutkan terjadi. Bukannya berhasil, malah gagal total dan Po menjadi bahan olokan di mana-mana.

Kemudian Po protes pada Master Shifu kalau ia ingin berhenti mengajar.

kung fu panda 2

Master Shifu : Kenapa berhenti mengajar? Atau karena merasa dipermalukan?

Po : Karena aku merasa nyaman dengan yang aku punya sekarang.

Shifu: If you only do what you can do, you’ll never be more than you are now.

Po: But I like who I am!

Shifu: You don’t even know who you are!

Kemudian film berlanjut dengan menarik. Po melakukan petualangan mencari jati diri, berhasil mengajar dan akhirnya mengalahkan musuhnya.

Tetapi yang menggelitik adalah inti dari cerita ini yaitu mencari jawaban dari pertanyaan “Who Am I?”.

Yes.. siapa sebenarnya kita di alam semesta ini? Entah mengapa tiba-tiba sisi melankolis saya tergelitik.

Setelah selesai menonton film yang cukup sukses mebuat saya menangis di beberapa bagian cerita, saya berbincang dengan Rhesa.

E : Kenapa kita harus belajar sesuatu yang kita tahu mungkin kita belum tentu bisa melakukannya.

R : Ya, kita harus belajar dan lakukan dulu. Kita nggak akan pernah tahu kalau belum mencoba.

E : Tapi gimana kalau sudah belajar kemudian gagal?

R : Trus ruginya apa?

E : (terdiam sejenak).. er.. waktu?? Rugi waktu?

R : (tersenyum) No. Waktu yang sudah kita pakai belajar itu menunjukkan berapa lama kita mengenal diri kita pada saat itu.

E : Hmm.. coba misalnya, apakah kamu merasa gagal/ buang waktu saat dulu tidak pernah berhasil nge-band?

R : Nggak. Aku menemukan diriku yang sebenarnya. Aku punya potensi sebagai leader, aku bisa mengerjakan semua sendiri tanpa tergantung orang lain, ternyata I can do everything by myself. Ya, ternyata butuh waktu bertahun-tahun untuk menyadari itu. Tapi tidak ada waktu yang terbuang karena selama itu aku belajar. Belajar mengenal diri sendiri.

E : Jadi sebenarnya tujuan belajar itu untuk to know who we are?

R : Yes! Kita akan terus berubah. “Who we are”, itu bukan untuk kita yang sekarang, tapi untuk kita di masa depan.

E : Jadi bisa jadi kita yang sekarang akan berbeda dengan yang di masa depan.

R : Yes! Yang harus kita jaga adalah karakter. Jadi, pertahankanlah karakter yang baik. Belajar lah yang banyak supaya kemampuan kita meningkat. Then you’ll know WHO YOU ARE.

My wise husband.. 🙂

Sincerely,
Endah

 

Featured pics are taken from :

Geektyrant Website
Movies In The Phillipines Blog

One thought on “The Art of Learning :: Kung Fu Panda

  1. Zulaiha says:

    bener juga mas rhesa, biasanya orang selalu terpaku sama hasil… baca-baca blognya bentar sebelum besuk ketemu di Solo 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*