Me and Wendi Putranto
Tahun 2008, Endah N Rhesa tampil reguler di Loca Coffee Shop (sekarang Largo Bistrot). Suatu hari, datanglah sesosok pemuda berkaos hitam bernuansa metal, berkarisma, gondrong dan berkacamata menghampiri saya dan Rhesa saat kami usai tampil. “Hallo, gue Wendi, wartawan majalah Rolling Stone. Kalian asik banget mainnya. Sudah punya lagu sendiri?”, ujarnya membuka percakapan dengan cool.
Beberapa bulan kemudian, Endah N Rhesa masuk dalam daftar Artist To Watch tahun 2008 majalah Rolling Stone Indonesia. Tahun 2009, setelah merilis album perdana Nowhere to Go, Wendi mengajak Endah N Rhesa untuk tampil di beberapa kota di pulau Jawa sehubungan promosi buku Rolling Stone Music Biz yang ditulis olehnya.
Yang menarik dari perjalanan keliling bersama Rolling Stone Music Biz, selain tampil mempromosikan album kami, adalah kesempatan menyimak talkshow dari pelaku bisnis musik yang dimoderatori oleh Wendi sendiri. Sebutlah nama-nama narasumber seperti James F. Sundah, Aldo Sianturi, Irfan Samsons, Glenn Fredly, Ridho Hafiez, dll, yang begitu menginspirasi dan memotivasi untuk terus bermusik (bisnis). Perjalanan inilah yang juga mengenalkan kami kepada teman-teman baru yang penting perannya bagi kami hingga sekarang. Thanks, Wenz! ??
Foto oleh @ochaapanda di Kedai Kopi 89, Kemang. 18.01.17