“Congratulation Net TV karena telah berhasil membuat standar award dan pertunjukan musik yang ideal di Indonesia!”. Berikut adalah kalimat yang saya ungkapkan di awal tulisan ini, mengingat megahnya pesta ulang tahun Net TV sekaligus penganugerahan Indonesian Choice Awards 2014 yang diselenggarakan di Mata Elang Indoor Stadium Ancol. Endah N Rhesa mendapatkan nominasi sebagai Group/ Duo Of The Year bersama Maliq & D’ Essential, Superman Is Dead, Nidji, dan RAN. Dan pemenang voting twitter dan Facebook adalah Superman Is Dead, yang mendedikasikan piala malam itu untuk gerakan #MenolakLupa ! Dan memang itu yang harus kita ingat… karena sebentar lagi perhelatan PEMILU Presiden-Wakil Presiden akan dimulai.

17 Agustus 1945 Saat ini, seluruh warga Indonesia merayakan hari kemerdekaan Negara Indonesia yang ke-68. Merayakan dengan seremonial upacara bendera, pesta rakyat dengan berbagai lomba, atau mungkin merayakan dengan tidur seharian memanfaatkan kesempatan liburan, atau merayakan dengan membelanjakan tabungan di mal mumpung ada “diskon kemerdekaan”… Merdeka! Semua orang berhak merayakan dengan cara sendiri-sendiri. Namun akhirnya kembali bertanya pada diri sendiri.. sudahkah diri ini merdeka? Merdeka dari bayang-bayang masa lalu (kalau kata ababil mah inget mantan ga bisa move on).. #halah :p Atau merdeka dari jeratan hutang? Merdeka dari belenggu orang tua yang nggak membebaskan kamu memilih jurusan yang kamu inginkan? Merdeka dari pacar yang posesif? Merdeka dari boss yang killer? Atau merdeka dari sistem birokrat yang korup sehingga kamu, pegawai[…]

Ya.. sebenarnya tulisan ini untuk diri saya sendiri. Saya adalah orang yang pemarah. Artinya mudah marah… galak… temperamental… apa pun lah itu yang berurusan dengan ledakan emosi yang akhirnya menimbulkan efek seperti nada suara dan intonasi yang tinggi, raut wajah cemberut dan meyeramkan, debar jantung tak beraturan, serta sikap yang menyebalkan. Kenapa? Kenapa sulit bagi saya untuk tidak menjadi orang yang pemarah? Apa sih susahnya untuk menurunkan nada suara, menarik nafas panjang, memejamkan mata dan menghitung angka 1 sampai 1 juta untuk menenangkan diri sejenak dan tidak melibatkan orang-orang di sekitar saya menjadi sasaran empuk kemarahan saya? Mungkin nggak usah yang di sekitar… yang nun jauh di sana juga bisa kena.. by phone… by email dengan TULISAN MACAM BEGINI DIMANA[…]

Pada suatu malam di mobil, saya dan Rhesa sedang pulang menuju rumah setelah seharian berpergian dan membicarakan banyak hal. Ada satu hal yang menarik yang membuat saya (seperti biasa) menjadi lebih mengenal suami saya yang… hmm.. unik dan eksentrik ini. Hahaha! Saya selalu berusaha mengimbangi apa pun itu buah pemikirannya yang kadang aneh, nyentrik, nyeleneh, sepertinya mengada-ada tapi yaaaa ada benernya juga yaa.. Itulah yang membuat saya tidak pernah bosan ngobrol bersamanya berjam-jam setiap hari.. 🙂