Chicha, kucing betina pincang nan judes saya temukan di pojokan rumah, kedinginan karena terjebak hujan sekitar 3 tahun lalu. Kaki belakangnya pincang sepertinya pernah ketabrak kendaran, keadaannya kurus dan tidak sehat. Akhirnya, karena iba, saya rawat ia sampai sekarang. Pernah ada kejadian, tiba-tiba Chicha berhenti mengeong, terlihat lemas dan ada darah tak segar tercecer di beberapa tempat. Ketika saya bawa ke dokter hewan di Pamulang, saya terkejut saat mengetahui bahwa ia harus operasi karena ada bayi yang membusuk di rahimnya. “Untung segera dibawa ke sini, Mbak. Kalau terlambat beberapa hari, dia sudah keracunan janinnya sendiri.”, kata Pak Dokter Made. “Tenang saja, Mbak. Kucingnya kuat. Tetapi dia harus disterilkan karena dengan kondisi kakinya seperti ini tidak akan bisa mengejang untuk melahirkan[…]

Tahun 2008, Endah N Rhesa tampil reguler di Loca Coffee Shop (sekarang Largo Bistrot). Suatu hari, datanglah sesosok pemuda berkaos hitam bernuansa metal, berkarisma, gondrong dan berkacamata menghampiri saya dan Rhesa saat kami usai tampil. “Hallo, gue Wendi, wartawan majalah Rolling Stone. Kalian asik banget mainnya. Sudah punya lagu sendiri?”, ujarnya membuka percakapan dengan cool. Beberapa bulan kemudian, Endah N Rhesa masuk dalam daftar Artist To Watch tahun 2008 majalah Rolling Stone Indonesia. Tahun 2009, setelah merilis album perdana Nowhere to Go, Wendi mengajak Endah N Rhesa untuk tampil di beberapa kota di pulau Jawa sehubungan promosi buku Rolling Stone Music Biz yang ditulis olehnya. Yang menarik dari perjalanan keliling bersama Rolling Stone Music Biz, selain tampil mempromosikan album kami,[…]

Mengawali 2017 dengan ngopi dari secangkir gelas berilustrasikan ayam pemberian sahabat saya, Ferry Dermawan & Lintang Sunarta . Jadi ingat becandaan masa lampau antara Maestro Indra Lesmana bareng Mas Danny Ardiono dan Mas Eq Puradiredja .. “Ayam itu kayaknya makhluk yang semi digital. Coba liat gerak-geriknya kalau nengok kanan-kiri. Patah-patah gitu gayanya.”. Hahaha! Well, dulu semasa mama saya hidup, beliau rajin pelihara ayam. Selain akhirnya dipotong, jadi lauk pauk, dan bulu jadi kemoceng, ayam semasa hidupnya juga punya banyak manfaat. Ia bertelur (bisa dimakan), membantu menggemburkan tanah saat mengais-ngais mencari makan, membersihkan lingkungan dengan memakan serangga, penanda waktu saat matahari terbit (ayam jantan), telek ayam bisa jadi pupuk untuk menyuburkan tanaman, dll. Memang di negara barat, kita mendengar kata ‘ayam’[…]

#1 Konser dan Mini Album Parahita – April Ini adalah karya musik mini album dan pertunjukan/ konser penuh perdana untuk DDHEAR.  Proyek kolaborasi Endah N Rhesa bersama band trio folk blues asal Bali, Dialog Dini Hari. Well, ya, sebelumnya di Java Jazz Festival kami sudah melakukannya, tetapi tentu saja secara pressure dan tantangan tidak sebesar saat melaksanakan Konser Parahita.  Endah N Rhesa saja belum pernah mengadakan konser tunggal berdurasi 2 jam lebih. Jadi, proyek DDHEAR ini termasuk istimewa membawa saya ke dalam pengalaman yang baru dan berbeda. Secara, selama 12 tahun, sebagian besar panggung dijajal hanya berdua oleh saya dan Rhesa saja. Di tahun 2016, hanya di tahun 2016, kembali nge-band bersama orang-orang hebat. Zio (bass, synth, melodica), Mas Dadang (vocal,[…]