Sejak Senin, saya harus voice rest karena batuk dan radang tenggorokan. Kalau nggak mendesak, saya nggak keluar rumah. Kemudian, di tengah kebosanan, saya cek instagram. Eh, kepencet siaran live-nya @komikrukii (iya aku kepencet.. ga sengaja nonton! LOL!) . Mau keluar tapi ternyata @komikrukii lagi gambar sambil dengar lagu Iwan Fals. Ia menggambar orang yang di satu sisi teriak “Anti Korupsi” namun di sisi lain mengenakan rompi oranye. Ha! Di sinilah letak kritis para seniman, memotret kenyataan yang ada melalui karya. 🙂 Kemudian saya menyapa dan disambut dengan ramah.

Beberapa waktu lalu, saat saya ke Bali, saya belajar dari Mas Dadang (Dialog Dini Hari/Navicula/ A Conscious Coup) cara bermain slide gitar. Sebenarnya mungkin bisa saja belajar lewat youtube kayak anak-anak jaman sekarang. Tetapi ketertarikan saya baru timbul saat melihat Mas Dadang, tampil solo, bermain sendirian hanya ditemani gitar, foot rhythm pedal, dan slide-nya. Ternyata mendengar bunyi rangkaian nada-nada tanpa ada batasan ‘fret’ itu enak juga. Ada ekspresi-ekspresi yang tidak bisa terwakilkan jika bermain tanpa slide. Interesting! Sebenarnya ini bukan yang pertama saya melihat/ mendengar permainan gitar slide. Saya pun kenal beberapa teman gitaris yang menggunakan slide dan bermain dengan sangat apik. Nissan Fortz, Adrian Adioetomo, Gugun, Mas Abdee, tapi memang ada experience yang ‘nyangkut’ saat malam itu melihat penampilan Mas Dadang. Dulu[…]

Hari Minggu sore, saya menghabiskan waktu di rumah untuk santai. Rhesa sedang istirahat di kamar karena demam akibat radang tenggorokan. Komplek rumah sedang lumayan sepi. Langit Pamulang mendung namun hujan masih ragu-ragu untuk datang. Saya haid hari pertama. Pas lah suasananya untuk menggali sisi melankolis saya yang jarang-jarang hadir belakangan ini. Kemudian Guswib, yang menginap beberapa hari di rumah, mengajak saya untuk membuat beberapa video. Ada video-video sepanjang 15 detik, ada pula yang satu lagu utuh. Cukup lama juga saya tidak merekam permainan gitar dan vokal saya sendiri tanpa ditemani Rhesa. Rasanya canggung. Biasanya saya hanya nyanyi-nyanyi sendiri di rumah tanpa ada yang serius merekam. “Terserah Mba mau nyanyi apa saja bebas. Aku tinggal rekam saja.”, kata Guswib. Saya berpikir[…]

Hari Senin, tanggal 14 Desember 2015 lalu adalah salah satu hari yang membahagiakan buat saya karena Endah N Rhesa serta Adhitia Sofyan melakukan klinik Cole Clark guitars di Jojo Music Shop, Surabaya. Saya sangat senang karena bisa mencoba banyak sekali tipe gitar Cole Clark dengan kayu yang bermacam-macam dan bisa mencoba (untuk pertama kalinya!) gitar Cole Clark Little Lady! Sebuah gitar Cole Clark yang dibuat dengan ukuran yang lebih kecil dari ukuran biasanya. Tim Endah N Rhesa sudah tiba sejak hari sebelumnya, sedangkan Adhitia Sofyan menyusul di hari-H. Kami dijemput dan makan siang oleh sahabat-sahabat kami dari Ausindo Musik (Cole Clark Indonesia Authorized Distributor) yaitu Agustinus Alva dan Hendry Hendoro. Kemudian kami berkenalan dengan Bp. Jojo, pemilik Jojo Music Shop. Beliau sangat[…]